Ferry.VK

Kerja Bangun Konstruksi

Ferry.VK

Kerja Bangun Konstruksi

Ferry.VK

Kerja Bangun Konstruksi

Ferry.VK

Kerja Bangun Konstruksi

Ferry.VK

Kerja Bangun Konstruksi

Tampilkan postingan dengan label Kerja Bangun Konstruksi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kerja Bangun Konstruksi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 Juni 2020

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Produktifitas

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas 
Ada lima faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas suatu pekerjaan konstruksi antara lain lingkungan, peralatan, pekerja, material, dan manajemen.

  • Lingkungan (Environtment)

Dalam pembangunan sebuah proyek konstruksi pastilah tidak lepas dari lingkungan karena setiap proyek konstruksi pasti merusak lingkungan.Hal ini membuat faktor lingkungan menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas suatu pekerjaan. Beberapa hal yang harus diperhatikan karena dapat mengganggu masyarakat sekitar yaitu : kerusakan bangunan sekitar, kerusakan jalan ke proyek, suara bising yang mengganggu, getaran, kemacetan lalu lintas di sekitar proyek, dan sebagainya. 
 


Baca Lagi

Rabu, 10 Juni 2020

Penerapan SCM dalam Industri Konstruksi

Supply Chain Management merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi koordinasi, penjadwalan, dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi kerja, persediaan dan pengiriman produk yang mencakup administrasi harian, operasi , logistik dan pengolahan informasi pada waktu dan tempat yang tepat dengan cara yang paling efisien.


Dunia bisnis seringkali bisa dianggap sebagai medan pertempuran oleh sebagian pelaku usaha, sehingga untuk memenangkan pertempuran diperlukan sebuah upaya strategi yang tepat. Saat ini kompetisi bisnis tidak lagi dianggap sebagai kompetisi antar perusahaan melainkan sudah dianggap sebagai kompetisi antar jaringan. Tidak ada satupun intitusi yang berdiri sendiri mampu bertahan tanpa membangun relasi dengan para mitra usahanya.
Untuk memenangkan kompetisi, SCM menjadi sangat strategis, karena bermanfaat untuk mencapai linkage dan koordinasi antar proses dari semua elemen dalam sebuah mata rantai (supplier/vendors dan customers). Tujuannya adalah demi meningkatkan competitive advantage perusahaan yang berorentasi pada customer value.



SCM juga di yakini dapat menghasilkan tingkat efiesiensi yang tinggi. Perusahaan tidak lagi di hantui untuk selalu hanya berpatokan kepada inventory dalam menjalankan aktifitas bisnisnya, akan tetapi semakin terpusat dalam mengelola dan mengintegrasikan sebuah informasi dalam jaringan yang mereka miliki. Mengintegrasikan informasi akan sangat meningkatkan proses koordinasi antar mitra usaha kearah yang lebih strategis sehingga pada akhirnya memungkinkan untuk terjadinya share resources dan risiko dalam aktifitas bisnis. Perusahaan akan semakin efisien karena lebih terfokus pada bisnis inti dan menjadi lebih special.


Kompetisi bisnis juga tidak lagi fokus pada price atau harga, dimana dulu dianggap harga murah akan selalu menjadi strategi yang terbaik. Saat ini customer sudah menginginkan lebih dari sekedar harga. Strategi pada “customer value” dengan memberikan nilai lebih pada customer akan menjadi sangat strategis. Kecenderungan customer saat ini bukan hanya sekedar harga murah namun juga pelayanan yang baik (responsiveness, reliability, resilience, dan relationship). Dengan konsep ini, SCM sangat penting karena berperan strategis dalam meningkatkan customer service dan relationship sehingga berujung pada peningkatan loyalitas pelanggan.  


Sabtu, 06 Juni 2020

Resiko Hujan Dalam Proyek Konstruksi

Risiko hujan menimbulkan kendala pada proyek konstruksi yang dapat menyebabkan adanya kehilangan waktu kerja.  Pada umumnya, klausul kontrak memberikan kompensasi berupa  perpanjangan waktu untuk kondisi cuaca yang tidak normal dan tidak dapat diantisipasi sebelumnya. Meskipun demikian, hal tersebut tidak menghalangi kontraktor untuk menjadikan kehilangan waktu kerja akibat hujan sebagai salah satu penyebab keterlambatan proyek untuk memperoleh perpanjangan waktu. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui ketentuan kontrak tentang risiko hujan, dampak risiko hujan terhadap pekerjaan konstruksi, dan kendala yang disebabkan oleh hujan pada proyek kontruksi. Beberapa Hasil menunjukkan di dalam kontrak jarang terdapat klausul khusus yang mengatur tentang risiko hujan.



Kontraktor dan pemilik proyek telah mengetahui adanya risiko hujan dari tahap perencanaan. Kontraktor memiliki persiapan agar pelaksanaan proyek tidak terganggu oleh adanya kehilangan waktu kerja akibat hujan. Kontraktor dan pemilik proyek menyatakan bahwa pekerjaan dengan dampak risiko hujan  dan kendala akibat hujan yang paling sering terjadi adalah berkurangnya produktivitas tenaga kerja. 


Dengan demikian, pengaturan risiko hujan dalam kontrak dapat diterapkan pada jenis proyek yang memiliki dampak risiko hujan yang besar untuk menghindari perselisihan kontraktor dengan pemilik proyek.


Risiko Hujan Baca Lagi

Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan persiapan harus direncanakan sebelum masa pelaksanaan suatu proyek kontruksi. Bahkan, pekerjaan ini harus telah disiapkan pada saat tender proyek dan dijadikan bagian dari penawaran tender proyek bersangkutan. Perencanaannya dibuat sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh suatu hasil perencanaan yang efisien, namun bisa mencakup segala pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek tersebut 


Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan harus menerapkan metode yang tepat Sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok suatu proyek konstruksi, pekerjaan yang pertama harus dilakukan adalah pekerjaan persiapan. Pekerjaan persiapan ini, dilakukan baik untuk proyek-proyek pembangunan gedung bertingkat, proyek pembangunan airport,jembatan, jalan, pelabuhan, dermaga maupun proyek lainnya, yang mana secara umum tidak banyak berbeda. Besar kecilnya, mudah atau sulitnya tergantung pada masing-masing proyek yang akan dikerjakan  



Ada beberapa pekerjaan persiapan yang harus dilakukan kontraktor dalam pelaksanaan proyek
konstruksi, diantaranya :
  • Perencanaan Site Plan
  • Perhitungan Kebutuhan Sumber Daya
  • Pembuatan Shop Drawing
  • Pengadaaan Material untuk Pekerjaan Persiapan
  • Mobilisasi Peralatan
  • Pelaksanaan di Lapangan  


Jumat, 05 Juni 2020

Pengendalian Biaya Konstruksi

Pengendalian merupakan salah satu fungsi dari manajemen proyek yang bertujuan agar pekerjaan-pekerjaan dapat berjalan mencapai sasaran tanpa banyak penyimpangan. Pengendalian proyek adalah suatu usaha sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dengan standar, dan mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya yang digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran 



Sumber daya proyek khususnya proyek konstruksi terdiri dari material, tenaga kerja, pendanaan, metode pelaksanaan dan peralatan. Sumber daya direncanakan untuk mencapai sasaran proyek dengan batasan waktu, biaya dan mutu. Tantangan pada pelaksanaan proyek adalah bagaimana merencanakan jadwal waktu yang efektif dan perencanaan biaya yang efisien tanpa megurangi mutu. Waktu dan biaya merupakan dua hal penting dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi selain mutu, karena biaya yang akan dikeluarkan pada saat pelaksanaan sangat erat kaitannya dengan waktu pelaksanaan pekerjaan. Biaya proyek pada proyek konstruksi dibedakan menjadi dua jenis yaitu biaya langsung (Direct Cost) dan biaya tidak langsung (Indirect Cost). 

Monitoring dan controlling proyek

Monitoring dan controlling adalah kegiatan pengawasan/ monitoring dalam suatu proyek agar proyek bisa berjalan dengan lancar dan mendapatkan mutu yang baik, serta  penggunaan biaya dan waktu serta evaluasi atau pengambilan langkah-langkah yang diperlukan pada saat pelaksanaan, agar proyek dapat selesai sesuai dengan yang direncanakan 



Dalam rangka pengendalian dan pengawasan pekerjaan di lapangan atau lazim disebut monitoring ( Pengendalian Mutu, Waktu dan Biaya ) suatu media atau alat yang mampu merangkum informasi-informasi secara tepat dan cepat yang dapat diketahui. Umumnya pengendalian tersebut dipakai media jaringan kerja, curve S, formulir disamping Kontrak (spesifikasi Teknis, Gambar dsb ). Media komunikasi tersebut bermanfaat untuk memastikan tentang kondisi kemajuan proyek, masalah yang terjadi, serta keputusan dan tindakan yang diambil oleh stake holder. 



Adapun Pengendalian Proyek dilaksanakan secara umum dapat dikelompokan sebagai berikut:

  • Pengendalian Mutu.
  • Pengendalian Waktu
  • Pengendalian Biaya.




Rabu, 03 Juni 2020

Penjadwalan dan Pengadaan


Penjadwalan Pengadaan-Suatu rencana kerja dan penjadwalan tugas pada bangunan fisik diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek konstruksi. Namun, proses konstruksi melibatkan lebih dari penempatan yang sebenarnya dari pekerjaan beton, baja dan bahan lainnya. Data submittal dan pengadaan terbukti menjadi masalah besar bagi banyak kontraktor. Ini adalah proses yang tidak dapat dihindari, maka ketika ada satu masalah,  bisa menjadi penyebab signifikan dari keterlambatan dalam proses pembangunan secara keseluruhan.





Sumber Masalah-Pekerjaan konstruksi tidak dapat dilakukan kecuali bahan yang diperlukan dikirim ke tempat kerja tepat waktu. Dalam kasus sering terjadi jenis bahan dan peralatan yang tidak biasa, adanya review, persetujuan, dan proses pengadaan dapat membuat waktu yang lama. Alasan penundaan pengadaan banyak dan beragam, namun beberapa yang paling menonjol seperti adanya Proses pengadaan secara berkesinambungan yang rumit melibatkan sejumlah besar pencacatan rinci dan beberapa dokumen. Sebagian besar kontraktor tidak berorientasi pada administrasi dokumen, melainkan untuk tindakan fisik. Sebagian besar tugas dilakukan berlangsung dari lapangan,yang mana banyak bagian dari proses dikendalikan oleh orang lain bukan manajer proyek dari waktu, jadwal, dan priotritas.





Senin, 01 Juni 2020

Kemajuan Pekerjaan

Pengukuran kemajuan pekerjaan merupakan sebuah kegiatan untuk mengukur, mengoordinasikan, dan menjelaskan kegiatan-kegiatan apa saja yang telah dikerjakan dalam sebuah proyek. Tahapan pengukuran ini akan digunakan sebagai acuan dalam menerima pembayaran dari pemilik proyek. Selain itu juga dapat dijadikan penilaian apakah proyek tersebut mengalami keterlambatan. Terdapat beberapa metode dalam pengukuran kemajuan pekerjaan:


Kamis, 28 Mei 2020

Struktur Organisasi Proyek

Struktur organisasi proyek adalah sebagai sarana dalam pencapaian tujuan dengan mengatur dan mengorganisasi sumber daya, tenaga kerja, material, peralatan dan modal secara efektif dan efisien sebagai kontraktor pelaksana seharusnya menerapkan sistem manajemen sesuai kebutuhan proyek. Dengan adanya struktur organisasi ini, diatur pembagian tugas dan wewenang setiap bagian.


Pembagian tugas dan wewenang harus jelas agar setiap bagian memiliki pekerjaan dan tanggung jawab masing - masing serta memiliki keterkaitan satu dengan lainnya sebagai suatu tim.



Kembali ) Struktur Organisasi Proyek ( Lanjut )

Senin, 25 Mei 2020

Manajemen Mutu dalam Proyek Konstruksi

Dalam proyek konstruksi, skenario proses tidaklah sama dengan manufaktur, jika terjadi ada proses yang salah, pekerjaan yang tidak sesuai sangat sulit untuk diperbaiki dan tindakan perbaikan terkadang tidak memungkinkan. Maka manajemen mutu dimaksud adalah manajemen  untuk memenuhi tujuan yang ditentukan pemilik proyek. berdasarkan sifat kontrak antara para pihak yang memainkan peran dominan dalam sistem mutu yang diperlukan dari proyek tersebut, oleh karena itu tanggung jawab yang diberikan kepada kontraktor untuk tercapainya hal itu telah ditentukan dalam dokumen proyek,


termasuk rencana, spesifikasi, jadwal, dan daftar kuantitas. Adapun Kelola dan Kendali mutu dalam konstruksi biasanya melibatkan kepatuhan dengan minimum standar bahan, barang dan pengerjaan untuk memastikan kinerja mutu sesuai dengan desain. ( standar minimum yang tercantum dalam spesifikasi dokumen ).





Rencana Kerja

Pokok-pokok rencana kerja  
  • Menentukan target, karena tanpa adanya target sukar untuk membuat evaluasi, 
  • Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan.
  • Urutan kegiatan,
  • Jangka waktu yang diperlukan oleh masing-masing., 5.Tersedianya alat ukuran/standar, 6.Memperhatikan contingency factor.

  • Tersedianya alat ukuran/standar,
  • Memperhatikan contingency factor.




Jadwal Proyek

Penjadwalan proyek memegang peranan penting dalam keberlangsungan proyek konstruksi. Tahapan-tahapan kegiatan dalam konstruksi perlu disortir dan dijadwal sedemikian sehingga proyek konstruksi dapat berjalan dengan lancar, tepat waktu, dan ekonomis.



Secara umum, penjadwalan proyek berfungsi : •Mengatur waktu penyelesaian proyek se-efisien mungkin, •Mendeskripsikan urutan tahapan-tahapan kegiatan pekerjaan konstruksi, •Mengatur pendistribusian sumber daya tenaga kerja, alat, dan material, •Melihat kemajuan proses proyek konstruksi, •Mengevaluasi dan mengatur jadwal kembali apabila terjadi kendala di lapangan, •Sebagai acuan dalam penerimaan pembayaran dari pemilik proyek.




Koordinasi Proyek

Koordinasi adalah fungsi penting dalam kegiatan konstruksi. Namun tidak ada pemahaman yang formal tentang bagaimana seharusnya koordinasi sehari-hari dicapai pada sebuah proyek konstruksi.




Koordinasi dapat dipandang sebagai prosedur pengawasan, sebab bisa saja antara tujuan yang mendasar dan kenyataan dilapangan adanya sejumlah besar kondisi yang dapat mempengaruhi kemajuan proyek tersebut. Adapun Koordinasi proyek yang berhasil adalah koordinasi yang memungkinkan visi kegiatan proyek dan kepentingan pemilik proyek terjaga tetap utuh.



Okayama Teleskop 3,8 meter

Observatorium Astronomi Nasional Jepang (NAOJ) menyatakan teleskop 3,8 m sebagai penerus Observatorium Astrophysical Observatory 188 cm Reflecting Telescope melalui kerja sama dengan Universitas Kyoto, mulai dari tahun 2019, teleskop 3,8 m digunakan untuk umum dibuka secara nasional di Jepang. Di sisi lain, teleskop yang berukuran 188 cm sebelumnya maupun ukuran yang lebih kecil, pengoperasiannya akan dialihkan ke kelompok peneliti individu ( http://www.kyoto-u.ac.jp/ )


Observatorium Okayama, Japan
Pada tahun 2006 Universitas Kyoto, Universitas Nagoya, Observatorium Astronomi Nasional Jepang (NAOJ), dan Nano-Optonics Energy Inc memulai proyek selama lebih dari satu dekade untuk membangun teleskop terbesar di Asia Timur. "Okayama 3.8M Telescope", yang dijuluki Seimei setelah onmyoji mulai pengoperasian membidik bintang-bintang pada akhir 2018. Namun bukan hanya ukurannya yang mengesankan, juga dilengkapi dengan teknologi baru yang inovatif, Seimei tidak akan ada bandingannya dalam hal kecepatan dan ketepatan saat menyisir kosmos.



Asia Timur sebelumnya tidak memiliki teleskop infra merah optik multiguna dengan diameter lebih dari 2,5 meter. maka terdapat kesenjangan kemampuan astronomi terestrial untuk mengumpulkan data berkualitas tinggi di seluruh dunia sehinga catatan penting pertama akan hilang apabila terjadi fenomena kosmik - seperti ledakan bintang masif - tiba-tiba muncul di belahan bumi ini.


Koordinasi Lapangan

Berikut ini adalah identifikasi faktor penyebab timbulnya masalah  yang mengarah pada kurangnya koordinasi Kontraktor dilapangan. ( 3 dari 16 ) antara lain  1. Faktor Teknis : a. Dukungan teknis yang tidak memadai dari kantor pusat, b. Desain kerja  yang buruk, c. Direksi Kit yang tidak memadai, d. Tata letak ( Layout ) Situs Proyek yang tidak praktis, e. Rencana proyek atau tahapan pekerjaan yang buruk. 


2. Faktor Sistem Manajemen : a. Tugas pekerjaan yang tidak jelas, b. Prosedur komunikasi yang tidak jelas, c. Pengawasan staf garis depan yang tidak memadai, d. Sistem akuntabilitas yang tidak jelas, e. Pekerjaan diatas kertas yang berlebihan


3.Faktor  Kepegawaian : a. Staf tidak berpengalaman untuk mengelola teknis pekerjaan administrasi, b. Banyak perubahan personil, c. Staf tidak berpengalaman untuk mengelola pekerjaan dilapangan, d. Pekerja yang dipekerjakan secara langsung tidak mencukupi melaksanakan pekerjaan sementara, e. Kurangnya staf untuk mengoordinasikan pekerjaan dilokasi, f. Kurangnya staf untuk mengoordinasikan teknis pekerjaan administrasi.

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Produktifitas

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas  Ada lima faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas suatu pekerjaan konstruksi antara lai...